Home Top Ad

Responsive Ads Here

Satu Langkah

Sebelum masuk kepembahasan,coba tebak maksud dari judul "Satu Langkah" itu apa? ada yang tahu?? saya tidak tahu siapa saja yang tahu, hahaha ,, gak usah kebanyakan basa basi deh, ayo mulai pembahasan saja, yang nulis banyak omongnya nihh,,,

Satu langkah

          Pagi yang sangat cerah, kokok ayam membuatku terbangun dari ranjang kesayangan, ku buka jendela kamar dan terlihat begitu indah sang mentari yang sedang mengintip dibalik gunung.
        Ku lihat jam dinding yang menempel didinding kamarku, ternyata di sudah menunjukan pukul 06:00 pagi. Aku pun langsung bergegas mengambil handuk lalu mandi.
          Pukul 06:30 aku berangkat sekolah, oh iya sebelumnya pamerkenalkan dulu , namaku Doni, di sekolah aku terkenal agak nakal, hehe.
           Sampai di sekolah aku bertemu dengan teman-teman tercinta terutama Dino dan Dono yang sama-sama koplak "Hai don apa kabar?" tanya dino dan dono, "Hai teman-teman ,seperti biasa kabarku selalu baik, bgaimana dengan kalian? pasti tidak mengenakkan.. hehe" jawab Doni, "kok tau don" jawab mereka, "ohh ya jellasss,,, secara Doni gituuu" jawab doni agak songong sedikit.
                Theet...theet...theet...bel masuk berbunyi. Aku dino, dan dono yang sering disebut dengan tridi (3D) bergegas menuju kelas kami, sampai di depan pintu, perut kami begoyang begitu heboh. Fikiran kami sama semu yaitu MAKAN. Ayo kawan kita ke kantin dulu, ajakku. Dino dan Dono pun dengan entengnya menjawab ayo.
            Guru mapel pun masuk kelas, Aku, Dino, dan Dono dengan santainya makan dikantin. Setelah peut kita kenyang kami pun langsung  menujun ke kelas yang sudh ada gurunya dari tadi.
           Tok...Tok...Tok assalamu'alaikum ucap kami, Bu Ani mempersilahkan kami masuk dan bertanya "kalian dari mana, kok baru masuk? "Habis makan bu, jawab kami. "Emangnya kalian belum sarapan? Tanya bu ani kambali. "Belum bu, jawab kami dengan kompak.
              Karena Bu Ani baik hati, kami dipersilahkan duduk, tanpa diberi sanksi. Pelajaran kembali dimulai  Aku, Dino, Dono duduk berdekatan, Sambil mendengarkan Bu Ani menjelaskan pelajaran, perut kami yanag tadinny bergoyang begitu heboh, tiba-tiba bernyanyi dengan merdu, kami pun merasa nyaman dan akhirnya tertidur.
            Kenakalan kami berlanjut dari kelas satu sampai pertengahan kelas tiga SMA, pada saat itulah hati nurani kami baru terbuka. Betapa pentingnya sekolah untuk masa depan, betapa susahnya orang tua menyekolahkan kita, kami pun sadar, Satu Langkah lagi akan lulus sekolah.
             Kita ingin menggapai cita-cita kami yanag selama ini hanya ada dalam mimpi, dengan niat dalam hati, tekad yang kuat dan keyakinan bahwa kami akan menggapai mimpi masing-masing dan sukses dalam Satu Langkah.
           Jangan pernah menyerah sebelum si bisu berbicara dan si tuli mendengar bahwa si buta melihat kalau si lumpuh berjalan.
                      

*Sebelum masuk sibab sekian, saya mau bicara sepatah dua patah kata ni, jadi kita sebagai pelajar yang baik kita harus bisa mempriotaskan apa yang kita butuhkan sekarang dan juga masa depan  ,,saya rasa itu lebih dari sepatah atau dua kata, hahahahahaha (saya pilih haha karna mudah direalisasikan dari pada wkwkwkw)... 
Sekian teman blog... 

by: Erick Syarifudin (Satu Langkah)
               


 
Satu Langkah Satu Langkah Reviewed by Unknown on 23.08 Rating: 5

Tidak ada komentar

Tweet from Nahdlatul Ulama