Home Top Ad

Responsive Ads Here

Salon Hantu


Mulai dari pukul enam sore jalan Mawar mulai sepi senyap bak kuburan. Jika sudah pukul enam petang jarang ada orang yang berani lewat jalan tersebut.  Hanya beberapa orang saja yang berani lewat, itupun karena terpaksa. Sebab kalau lewat jalan lain, jaraknya lebih jauh tiga kali lipat. Salah satunya Yudi yang sering lewat jalan tersebut. Bau wewangian semerbak menyebar ke seantero jalan tersebut. Padahal di situ tidak ada tanaman bunga sama sekali yang ada hanya pohon asem yang rindang dan besar.
            Bahkan tak jarang Yudi sering melihat sosok hantu di dekat pohon asem. Pernah sekali dia melihat pocong, selebihnya dia melihat sosok peremuan memakai long dress panjang dengan rambut panjang acak-acakan. Ketawanya khas cekikian apabila ada yang ketakutan melihat sosoknya.
            Namun, sudah hampir dua minggu ini Yudi dan warga lainnya tak pernah lagi melihat sosok penampakan hantu lagi di dekat pohon asem.
***
            Dunia hantu di wilayah jalan Mawar kini lagi dimanjakan dengan adanya salon baru. Jadi, mereka hanya menyibukkan diri di salon jadi tak ada waktu untuk mengganggu manusia. Sebenarnya tujuan mereka nyalon itu agar mereka tetap ditaukuti oleh manusia. Seperti halnya tuyul dia ingin agar kepala dan alisnya tetap plontos tanpa ditumbuhi rambut. Capek juga kalo tiap minggu dia harus mencukur rambutnya sendiri. Jadi, dia lebih memilih ke salon dengan tujuan agar rambutnya tidak bisa tumbuh lagi. Sedangkan pocong dia juga merasa lelah jika tiap petang menjelang harus memakai masker putih dan membuat mata panda, biar lebih praktis dia ke salon agar maskernya tidak bisa hilang meskipun kehujanan sekalipun dan bertahan hingga setahun.
            Sebulan telah berlalu, dan kini saatnya para hantu mulai menikmati hasilnya. Tepat saat pukul enam sore mereka harus pergi berkumpul ke pohon asem. Saat sampai di dekat pohon pocong yang pertama kali datang tertawa ngikik melihat kedatangan tuyul.
            “Belum ada sejarahnya tuyul berambut grondong, ucap pocong.”
            Herannya tuyul malah ikutan tertawa ngekek.” Seharusnya aku yang tertawa melihat wajahmu jadi pink.”
            Yudi yang kebetulan hari itu lewat situ tertawa ketika melihat tuyul jadi grondong dan pocong menggunakan masker ping.
            Pocong dan tuyul lari terbirit-birit malu, karena ini baru pertama kali ditertawakan manusia. Dan sejak itu mereka malu menampakan diri di hadapan manusia
            Setelah diusut-usut ternyata sang pemilik salon itu adalah seorang paranormal yang prihatin karena banyak orang-orang yang ketakutan lewat jalan asem. Dia pun membuat ide agar hantu-hantu kapok. (SMJ)

***
Salon Hantu Salon Hantu Reviewed by Unknown on 02.22 Rating: 5

Tidak ada komentar

Tweet from Nahdlatul Ulama